ruminesia – Banyak pelamar kerja tidak sadar bahwa kesan pertama HRD sering dimulai dari alamat email yang mereka tulis di CV. Padahal, detail kecil seperti ini bisa memengaruhi kredibilitas pelamar dan menunjukkan seberapa serius kamu dalam melamar kerja.
Memahami cara menulis email di kontak Curriculum Vitae dengan benar adalah langkah sederhana yang bisa membuat CV kamu terlihat lebih profesional dan mudah dipercaya.
Kesalahan penulisan email atau penggunaan alamat yang tidak tepat bisa membuat resume bagus kehilangan nilai. Karena itu, penting bagi kamu untuk memastikan bagian kontak CV tersusun rapi, jelas, dan sesuai dengan standar profesionalisme digital.
Kalau kamu ingin tahu bagaimana menulis email yang tepat agar terlihat profesional dan menarik perhatian HRD, mari kita bahas langkah-langkahnya satu per satu secara sederhana dan mudah diterapkan.
Cara Menulis Email di Kontak Curriculum Vitae

Menulis email di bagian kontak Curriculum Vitae (CV) terlihat sederhana, tetapi justru di sinilah kesan pertama terbentuk. Banyak HRD menilai profesionalisme dan kredibilitas pelamar dari detail kecil seperti alamat email. Jadi, memahami cara menulis email di kontak Curriculum Vitae dengan benar bisa membantu kamu tampil lebih meyakinkan di mata perekrut.
Menulis email di bagian kontak Curriculum Vitae (CV) terlihat sederhana, tetapi justru di sinilah kesan pertama terbentuk. Banyak HRD menilai profesionalisme dan kredibilitas pelamar dari detail kecil seperti alamat email. Jadi, memahami cara menulis email di kontak Curriculum Vitae dengan benar bisa membantu kamu tampil lebih meyakinkan di mata perekrut.
1. Gunakan alamat email yang profesional
Alamat email adalah identitas digital pertama yang dilihat HRD sebelum membaca seluruh CV kamu. Karena itu, gunakan alamat email profesional yang menunjukkan kedewasaan dan keseriusan dalam melamar kerja.
Hindari nama panggilan, angka acak, atau istilah tidak sopan yang bisa menurunkan kesan pertama. Misalnya, namalengkap@email.com jauh lebih baik dibanding cutey_girl99@gmail.com.
Kamu juga bisa memanfaatkan alamat email profesional untuk memperkuat personal branding. Pilih kombinasi nama depan dan belakang yang mudah diingat. Bila nama lengkap sudah digunakan, tambahkan titik atau inisial yang tetap terlihat rapi.
Contoh: a.pratama@gmail.com atau andi.pratama@gmail.com. Hal-hal sederhana seperti ini membantu menunjukkan profesionalisme digital dan memudahkan HR menemukan datamu dalam proses rekrutmen digital.
2. Gunakan nama asli kamu
Gunakan nama asli agar konsisten dengan data di CV dan dokumen pendukung lain seperti surat lamaran atau portofolio digital. HRD akan lebih mudah memverifikasi identitas kamu bila nama di email sama dengan nama pada bagian kontak CV. Selain itu, penggunaan nama asli meningkatkan keaslian identitas dan menambah kredibilitas pelamar.
Jika nama kamu cukup umum dan sudah digunakan orang lain, tambahkan variasi sederhana tanpa mengubah kesan profesional.
Misalnya menambah titik, angka kecil yang relevan, atau inisial. Hindari kombinasi acak seperti tanggal lahir atau karakter khusus. Keselarasan antara nama di email, LinkedIn profile, dan deskripsi diri di CV juga membantu membangun konsistensi penulisan dan gaya komunikasi profesional.
3. Gunakan domain umum dan profesional
Domain email juga berpengaruh terhadap persepsi HRD. Gunakan layanan email populer seperti @gmail.com, @outlook.com, atau @yahoo.com karena terlihat lebih kredibel dan mudah diverifikasi. Hindari domain tidak dikenal atau domain pribadi yang tampak tidak resmi.
Perekrut lebih cenderung percaya pada alamat yang berasal dari domain umum karena mereka tahu sistem keamanan dan keandalan pengirimnya lebih tinggi.
Kamu juga bisa mempertimbangkan penggunaan domain sesuai standar kerja profesional. Untuk freelancer atau profesional dengan portofolio digital, menggunakan domain pribadi boleh saja, asalkan tampil rapi dan relevan dengan branding pribadi. Pastikan nama domain mudah dibaca, sesuai identitas profesional kamu, dan mencerminkan kesesuaian branding pribadi.
4. Pisahkan email pribadi dan profesional
Agar komunikasi kerja tetap teratur, sebaiknya kamu memiliki dua alamat email: satu untuk kebutuhan pribadi dan satu khusus untuk lamaran atau proyek profesional.
Dengan begitu, email dari HRD tidak akan tenggelam di antara notifikasi pribadi. Ini juga membantu menjaga privasi dan konsistensi komunikasi saat kamu mengelola beberapa lamaran sekaligus.
Membuat email kerja khusus juga menunjukkan kamu serius dalam membangun identitas profesional. Pastikan kamu mengatur notifikasi agar pesan dari HR masuk ke folder prioritas.
Kamu juga bisa menggunakan fitur label atau filter untuk memisahkan email kerja dari lainnya. Langkah kecil ini memperlihatkan kedisiplinan dan kemampuan manajemen digital yang baik — nilai tambah di mata perekrut modern.
5. Pastikan email aktif dan sering dicek
Alamat email yang aktif dan sering diperiksa menunjukkan kesiapan kamu dalam berkomunikasi. HRD biasanya mengirim panggilan wawancara atau konfirmasi dokumen melalui email, jadi pastikan kamu tidak melewatkan pesan penting. Luangkan waktu untuk memeriksa inbox dan folder spam setidaknya sekali sehari selama masa pencarian kerja.
Selain itu, pastikan email kamu tidak penuh dan masih bisa menerima pesan baru. Periksa apakah alamat tersebut masih valid dengan melakukan pengujian sederhana, misalnya mengirim email percobaan dari akun lain. Ini bagian penting dari validasi kontak agar proses komunikasi berjalan lancar dan kamu terlihat responsif sebagai kandidat potensial.
6. Letakkan email dengan jelas di bagian kontak
Posisikan email di bagian atas CV, biasanya bersama nomor telepon dan tautan LinkedIn profile. Format yang rapi membantu HRD menemukan data kontak kamu dengan cepat tanpa harus menelusuri seluruh dokumen. Gunakan label sederhana seperti “Email:” atau ikon ✉️ agar tampil lebih profesional dan mudah dipindai, terutama pada CV online.
Kamu juga bisa menggunakan hyperlink email agar HR bisa langsung mengklik untuk menghubungi. Pastikan readability CV tetap terjaga dengan visual hierarchy yang jelas dan tata letak profesional.
Pada template CV modern, informasi kontak biasanya berada di header, sehingga tampil konsisten di setiap halaman dokumen. Detail kecil seperti ini menunjukkan perhatian kamu pada format dokumen dan pengalaman HR saat membaca CV.
7. Gunakan format dan penulisan yang konsisten
Konsistensi penulisan alamat email sangat penting untuk menjaga kesan profesional. Gunakan huruf kecil semua (lowercase) dan hindari spasi atau simbol yang tidak perlu.
Penulisan seperti nurul.azizah@gmail.com terlihat jauh lebih rapi daripada Nurul_Azizah@GMail.Com. Ini membantu menghindari kesalahan penulisan email dan menjaga format yang mudah dibaca sistem ATS (Applicant Tracking System).
Selain itu, pastikan seluruh elemen pada bagian kontak CV menggunakan gaya modern resume yang konsisten — mulai dari jenis font hingga jarak antarbaris.
Lakukan proofreading kontak sebelum mengirim CV agar tidak ada kesalahan kecil yang bisa merugikan. Detail sederhana seperti ini mencerminkan profesionalisme digital, perhatian terhadap detail, dan kesiapan kamu menghadapi proses rekrutmen digital.
Menulis alamat email yang benar di CV bukan hanya soal teknis, tetapi juga tentang membangun citra diri profesional. Dengan memahami cara menulis email di kontak Curriculum Vitae secara tepat, kamu bisa memperkuat kredibilitas dan meningkatkan peluang diterima kerja.
Baca Juga:
Tingkatkan Kariermu dengan Paket Expert + Bonus Cover Letter!

Apakah kamu siap untuk melangkah lebih jauh dalam kariermu? Kami hadir untuk membantumu dengan layanan pembuatan dan optimasi Curriculum Vitae yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhanmu.
Keunggulan Layanan Kami
- Konsultasi Personal: Memahami tujuan karirmu untuk CV yang ATS Friendly.
- Fokus Prestasi: Menonjolkan prestasi dan keahlianmu.
- CV Sesuai Posisi: Disesuaikan dengan posisi yang kamu lamar.
- Layanan Cepat: Proses maksimal 1 x 24 jam.
Apa yang Kamu Dapatkan?
- CV Kreatif (Template Canva Premium) + ATS Friendly
- Optimalisasi ATS
- Translate Inggris (Grammar Fix)
- Revisi 3 Poin
- Revisi Unlimited: Jika ada kesalahan dari pihak kami.
- Proses Lebih Cepat (Maksimal 1 hari)
- Pengiriman file via Email
- 2 PDF CV Kreatif
- 2 PDF ATS
- 2 Word ATS *bisa diedit sendiri
- Template Cover Letter
Hubungi Kami Sekarang!
Untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi, hubungi tim AIO Berdaya melalui:
- Whatsapp: 0822 1456 0769
- Landing Page: Jasa Pembuatan dan Optimasi Curriculum Vitae ATS Friendly
- Checkout on Fastwork: Fastwork Portfolio
Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kariermu dengan CV yang memukau!
Pertanyaan terkait Topik Kontak di Curriculum Vitae
Menata Kontak di Curriculum Vitae (CV) dengan benar membantu kamu tampil profesional dan mudah dihubungi oleh perekrut. Setiap detail kecil pada bagian ini bisa memengaruhi kesan pertama, jadi pastikan kamu memahami fungsi dan cara penulisannya dengan tepat.
1. Informasi kontak apa saja yang wajib dicantumkan dalam CV?
Bagian kontak idealnya mencakup:
- Nama lengkap yang sesuai dengan identitas resmi.
- Nomor telepon aktif yang mudah dihubungi.
- Alamat email formal, misalnya nama.lengkap@email.com.
- Tautan profil LinkedIn atau portofolio online bila relevan.
Keempat elemen ini membentuk informasi kontak profesional yang memudahkan HRD melakukan follow-up. Gunakan format kontak CV yang jelas dan rapi di bagian header agar mudah terlihat dan menjaga readability CV di layar mobile maupun desktop.
2. Apakah saya perlu mencantumkan alamat rumah lengkap (jalan, RT/RW) di CV?
Tidak perlu. Cukup tulis domisili dalam format “Kota, Provinsi” seperti “Bandung, Jawa Barat.” Tujuannya untuk menjaga privasi data pribadi dan memberi ruang bagi bagian lain yang lebih penting di CV. Menuliskan alamat detail seperti nomor rumah atau RT/RW tidak memberi nilai tambah dan justru membuat tampilan CV terlalu padat.
3. Tautan media sosial apa yang baik untuk dicantumkan di CV?
Cantumkan hanya akun profesional dan relevan dengan posisi yang kamu lamar, seperti profil LinkedIn atau portofolio online. Untuk profesi kreatif, kamu bisa menambahkan tautan ke situs seperti Behance, GitHub, atau personal website. Sebelum menautkan, pastikan konsistensi identitas digital dan tone visual profesional agar menciptakan kepercayaan profesional sejak awal.
4. Apakah mencantumkan akun media sosial pribadi (seperti Instagram atau TikTok) di CV itu baik?
Sebaiknya tidak, kecuali akun tersebut memang digunakan secara profesional. Misalnya, jika kamu melamar posisi Social Media Manager dan akun pribadimu menjadi portofolio yang menunjukkan kemampuan manajemen konten. Pastikan akun yang kamu sertakan bebas dari unggahan yang tidak sesuai dengan citra profesional.
5. Bagaimana format penulisan nomor telepon yang benar di CV?
Cantumkan satu nomor telepon aktif, gunakan format standar dan mudah dibaca. Untuk lamaran internasional, tambahkan kode negara seperti +62 agar HRD dari luar negeri bisa menghubungi tanpa kesulitan. Hindari menulis lebih dari satu nomor karena bisa membingungkan perekrut saat mencoba menghubungimu.
6. Apakah saya harus mencantumkan tanggal lahir dan usia di bagian kontak?
Tidak wajib, terutama untuk CV modern. Data ini bersifat pribadi dan dapat menimbulkan bias. Di Indonesia, beberapa perusahaan masih memintanya, jadi kamu bisa menyesuaikan jika diminta secara eksplisit. Jika tidak, sebaiknya hapus agar struktur CV efektif dan tetap fokus pada pengalaman kandidat.
7. Alamat email seperti apa yang dianggap tidak profesional dan harus dihindari?
Hindari alamat yang mengandung kata gaul, nama panggilan berlebihan, atau angka tidak relevan seperti “ratucantik99@email.com.” Gunakan alamat email formal dengan nama asli. Contoh: nama.lengkap@email.com. Pastikan ejaan sesuai dengan identitas di profil profesional lain agar konsistensi identitas digital tetap terjaga.
8. Di mana posisi yang tepat untuk menempatkan informasi kontak di CV?
Letakkan informasi kontak di bagian atas CV, tepat di bawah nama lengkap. Posisi ini membuat HRD langsung melihat detail kontak tanpa perlu mencari. Gunakan desain minimalis kontak dan layout kontak yang proporsional di sisi kiri, kanan, atau tengah sesuai format file CV. Pastikan tautan seperti LinkedIn atau portofolio bisa diklik.
9. Perlukah mencantumkan status pernikahan dan kewarganegaraan di bagian kontak CV?
Tidak perlu, karena kedua informasi ini tidak relevan dengan kualifikasi kerja. CV modern menekankan kemampuan dan pengalaman kerja, bukan data pribadi. Kecuali perusahaan secara jelas memintanya, lebih baik fokus pada penyajian data diri yang relevan dengan pekerjaan.
10. Apa yang harus saya lakukan jika nomor telepon saya berubah setelah mengirimkan CV?
Segera kirim email singkat kepada HRD atau perekrut. Sertakan nomor terbaru, posisi yang kamu lamar, dan tanggal pengiriman lamaran sebelumnya. Langkah ini menunjukkan komunikasi profesional yang baik. Simpan versi revisi cepat CV agar kamu bisa memperbarui informasi dengan mudah di kemudian hari.
Menulis Kontak di Curriculum Vitae dengan format yang tepat membantu kamu tampil lebih profesional, menjaga kejelasan informasi kontak, dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan respons cepat dari perekrut.
Penutup
Menulis alamat email di CV memang terlihat sederhana, tapi dampaknya besar terhadap kesan pertama yang kamu berikan. Dengan memahami cara menulis email di kontak Curriculum Vitae dengan benar, kamu membantu HRD melihatmu sebagai kandidat yang rapi, teliti, dan siap bekerja secara profesional.
Pastikan setiap detail di bagian kontak CV mencerminkan identitas profesional kamu — mulai dari alamat email yang jelas, domain terpercaya, hingga konsistensi penulisan yang selaras dengan gaya modern resume. Detail kecil seperti ini bisa membedakan antara CV yang sekadar lewat di meja HR dan yang benar-benar menarik perhatian.
Kalau kamu merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke teman atau rekan kerja yang sedang memperbarui resume mereka. Siapa tahu, satu perubahan kecil di alamat email bisa jadi awal dari peluang besar berikutnya.







