ruminesia – Mungkin kamu sering merasa bagian kontak di CV hanyalah formalitas, padahal justru di sanalah perekrut pertama kali menilai profesionalitasmu. Menyusun Informasi yang Perlu Dimasukan ke Kontak di Curriculum Vitae dengan benar bukan hanya soal mencantumkan nomor dan email, tapi juga soal bagaimana kamu menampilkan kejelasan data diri secara efisien dan menarik.
Banyak pelamar kehilangan peluang hanya karena detail kontak tidak lengkap, salah format, atau terlihat kurang profesional. Misalnya, alamat email yang tidak relevan atau nomor telepon tanpa kode negara bisa menurunkan kesan pertama perekrut terhadap kamu.
Dengan memahami cara menulis detail kontak pelamar secara tepat dan modern, kamu bisa memperkuat tampilan profesional CV sekaligus memastikan perekrut dapat menghubungimu tanpa hambatan. Yuk, pelajari apa saja yang sebaiknya kamu cantumkan dan bagaimana menulisnya dengan benar.
Informasi yang Perlu Dimasukan ke Kontak di Curriculum Vitae

Menulis Informasi yang Perlu Dimasukan ke Kontak di Curriculum Vitae adalah langkah penting agar CV kamu terlihat profesional dan mudah diproses oleh perekrut. Bagian ini mungkin tampak sederhana, tapi kesalahan kecil bisa berdampak besar pada kesan pertama. Dengan mencantumkan data secara jelas, kamu membantu perekrut menilai keandalan dan profesionalitasmu sejak awal.
1. Nama Lengkap — Gunakan nama lengkap sesuai identitas
Nama lengkap menjadi identitas utama yang membedakan kamu dari pelamar lain. Pastikan nama yang kamu tulis sama dengan yang tercantum di dokumen resmi, seperti KTP atau paspor. Hindari penggunaan nama panggilan atau singkatan yang bisa menimbulkan kebingungan, terutama dalam proses administratif atau saat verifikasi dokumen.
Selain itu, pastikan format penulisan nama konsisten di seluruh dokumen lamaran dan profil digitalmu. Jika kamu memiliki nama tengah atau gelar akademik, tuliskan secara proporsional agar tetap terlihat rapi. Dalam konteks profesionalitas kontak dan struktur CV modern, konsistensi nama juga membantu meningkatkan kredibilitas dan memudahkan pencarian data pribadi di CV kamu.
Contoh: “Rizky Pratama Wijaya” (bukan “Rizky P.” atau “Rizky W.”)
2. Nomor Telepon — Cantumkan nomor telepon yang aktif dan mudah dihubungi
Nomor telepon adalah jalur komunikasi utama antara kamu dan perekrut. Pastikan kamu mencantumkan nomor yang aktif dan sering kamu gunakan, terutama yang terhubung dengan WhatsApp atau panggilan langsung. Jika kamu memiliki lebih dari satu nomor, pilih yang paling stabil dan tidak sering ganti.
Untuk lamaran ke luar negeri atau perusahaan multinasional, gunakan format nomor telepon internasional agar mudah dihubungi dari berbagai lokasi. Misalnya, sertakan kode negara (+62 untuk Indonesia). Validasi kembali sebelum mengirimkan CV agar tidak ada kesalahan pengetikan. Detail kecil seperti ini menunjukkan keandalan kontak dan perhatian terhadap detail.
Contoh: “+62 812 3456 7890” (bukan “0812 3456 7890” saja)
3. Alamat Email — Gunakan alamat email yang profesional dan aktif
Alamat email mencerminkan tingkat profesionalitas kamu. Gunakan format yang sederhana, seperti nama depan dan nama belakang (contoh: nama.anda@email.com). Hindari penggunaan nama panggilan lucu, angka acak, atau alamat email lama yang sudah tidak aktif.
Periksa kembali ejaan dan pastikan tidak ada kesalahan penulisan email yang bisa menyebabkan pesan perekrut tidak terkirim. Gunakan satu alamat utama untuk semua urusan profesional agar lebih mudah dilacak. Jika perlu, buat email baru khusus untuk lamaran kerja. Ini membantu menjaga keamanan informasi pribadi sekaligus memperkuat citra profesional kamu di mata perekrut.
Contoh: “dwi.putra@email.com” (bukan “putra_lucu123@email.com”)
4. Lokasi — Cukup cantumkan nama kota atau wilayah tempat tinggal
Menulis lokasi tempat tinggal tidak perlu terlalu detail seperti alamat rumah lengkap. Cukup sebutkan kota atau wilayah, misalnya “Jakarta Selatan” atau “Bandung, Jawa Barat”. Informasi ini membantu perekrut menilai ketersediaanmu untuk bekerja di lokasi tertentu tanpa mengorbankan privasi pelamar kerja.
Jika kamu sedang terbuka untuk peluang kerja di berbagai kota, tambahkan catatan singkat seperti “bersedia relokasi”. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan kesiapanmu untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan perusahaan. Gunakan format penulisan alamat yang sederhana agar tetap mudah dibaca di berbagai perangkat, termasuk CV digital.
Contoh: “Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta” (bukan “Jl. Melati No. 5 RT 04 RW 02…”)
5. Profil LinkedIn — Sertakan profil profesional yang relevan
Menautkan profil LinkedIn ke CV kamu sangat disarankan, terutama jika kamu aktif membangun jaringan profesional atau membagikan insight terkait karier. Pastikan profilmu lengkap, konsisten dengan data di CV, dan menggunakan foto yang profesional.
LinkedIn juga dapat berfungsi sebagai bentuk personal branding di CV, di mana perekrut bisa melihat rekomendasi, proyek, dan aktivitas profesionalmu. Periksa ulang tautan sebelum dikirim agar tidak mengarah ke halaman yang salah. Keberadaan profil LinkedIn yang aktif menunjukkan CV online presence kamu yang kuat dan dapat meningkatkan peluang dilirik perekrut.
Contoh: “linkedin.com/in/rizkypratamawijaya” (pastikan tautan bisa diakses publik)
6. Portofolio Online — Cantumkan jika relevan dengan posisi yang dilamar
Jika kamu bekerja di bidang kreatif seperti desain, penulisan, atau pengembangan web, menambahkan portofolio online bisa menjadi nilai tambah besar. Tautan ini memberi perekrut kesempatan untuk melihat langsung hasil kerjamu tanpa harus meminta contoh tambahan.
Pastikan tautan yang kamu sertakan mengarah ke platform yang mudah diakses dan menampilkan karya terbaikmu. Beberapa pilihan umum termasuk website pribadi, galeri visual, atau dokumen PDF interaktif. Portofolio yang rapi memperkuat tampilan profesional dan membantu perekrut memahami gaya serta kualitas kerja kamu dengan lebih cepat.
Contoh: “www.behance.net/rizkywijaya” atau “rizkywijaya.myportfolio.com”
Menata Informasi yang Perlu Dimasukan ke Kontak di Curriculum Vitae dengan cermat menunjukkan seberapa serius kamu dalam melamar pekerjaan. Dengan mencantumkan data pribadi di CV secara jelas, menjaga profesionalitas kontak, dan memperbarui informasi secara berkala, kamu memberi kesan positif yang meningkatkan peluangmu untuk dipanggil wawancara.
Baca Juga:
Tingkatkan Kariermu dengan Paket Expert + Bonus Cover Letter!

Apakah kamu siap untuk melangkah lebih jauh dalam kariermu? Kami hadir untuk membantumu dengan layanan pembuatan dan optimasi Curriculum Vitae yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhanmu.
Keunggulan Layanan Kami
- Konsultasi Personal: Memahami tujuan karirmu untuk CV yang ATS Friendly.
- Fokus Prestasi: Menonjolkan prestasi dan keahlianmu.
- CV Sesuai Posisi: Disesuaikan dengan posisi yang kamu lamar.
- Layanan Cepat: Proses maksimal 1 x 24 jam.
Apa yang Kamu Dapatkan?
- CV Kreatif (Template Canva Premium) + ATS Friendly
- Optimalisasi ATS
- Translate Inggris (Grammar Fix)
- Revisi 3 Poin
- Revisi Unlimited: Jika ada kesalahan dari pihak kami.
- Proses Lebih Cepat (Maksimal 1 hari)
- Pengiriman file via Email
- 2 PDF CV Kreatif
- 2 PDF ATS
- 2 Word ATS *bisa diedit sendiri
- Template Cover Letter
Hubungi Kami Sekarang!
Untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi, hubungi tim AIO Berdaya melalui:
- Whatsapp: 0822 1456 0769
- Landing Page: Jasa Pembuatan dan Optimasi Curriculum Vitae ATS Friendly
- Checkout on Fastwork: Fastwork Portfolio
Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kariermu dengan CV yang memukau!
Pertanyaan terkait Topik Kontak di Curriculum Vitae
Menata Kontak di Curriculum Vitae (CV) dengan benar membantu kamu tampil profesional dan mudah dihubungi oleh perekrut. Setiap detail kecil pada bagian ini bisa memengaruhi kesan pertama, jadi pastikan kamu memahami fungsi dan cara penulisannya dengan tepat.
1. Informasi kontak apa saja yang wajib dicantumkan dalam CV?
Bagian kontak idealnya mencakup:
- Nama lengkap yang sesuai dengan identitas resmi.
- Nomor telepon aktif yang mudah dihubungi.
- Alamat email formal, misalnya nama.lengkap@email.com.
- Tautan profil LinkedIn atau portofolio online bila relevan.
Keempat elemen ini membentuk informasi kontak profesional yang memudahkan HRD melakukan follow-up. Gunakan format kontak CV yang jelas dan rapi di bagian header agar mudah terlihat dan menjaga readability CV di layar mobile maupun desktop.
2. Apakah saya perlu mencantumkan alamat rumah lengkap (jalan, RT/RW) di CV?
Tidak perlu. Cukup tulis domisili dalam format “Kota, Provinsi” seperti “Bandung, Jawa Barat.” Tujuannya untuk menjaga privasi data pribadi dan memberi ruang bagi bagian lain yang lebih penting di CV. Menuliskan alamat detail seperti nomor rumah atau RT/RW tidak memberi nilai tambah dan justru membuat tampilan CV terlalu padat.
3. Tautan media sosial apa yang baik untuk dicantumkan di CV?
Cantumkan hanya akun profesional dan relevan dengan posisi yang kamu lamar, seperti profil LinkedIn atau portofolio online. Untuk profesi kreatif, kamu bisa menambahkan tautan ke situs seperti Behance, GitHub, atau personal website. Sebelum menautkan, pastikan konsistensi identitas digital dan tone visual profesional agar menciptakan kepercayaan profesional sejak awal.
4. Apakah mencantumkan akun media sosial pribadi (seperti Instagram atau TikTok) di CV itu baik?
Sebaiknya tidak, kecuali akun tersebut memang digunakan secara profesional. Misalnya, jika kamu melamar posisi Social Media Manager dan akun pribadimu menjadi portofolio yang menunjukkan kemampuan manajemen konten. Pastikan akun yang kamu sertakan bebas dari unggahan yang tidak sesuai dengan citra profesional.
5. Bagaimana format penulisan nomor telepon yang benar di CV?
Cantumkan satu nomor telepon aktif, gunakan format standar dan mudah dibaca. Untuk lamaran internasional, tambahkan kode negara seperti +62 agar HRD dari luar negeri bisa menghubungi tanpa kesulitan. Hindari menulis lebih dari satu nomor karena bisa membingungkan perekrut saat mencoba menghubungimu.
6. Apakah saya harus mencantumkan tanggal lahir dan usia di bagian kontak?
Tidak wajib, terutama untuk CV modern. Data ini bersifat pribadi dan dapat menimbulkan bias. Di Indonesia, beberapa perusahaan masih memintanya, jadi kamu bisa menyesuaikan jika diminta secara eksplisit. Jika tidak, sebaiknya hapus agar struktur CV efektif dan tetap fokus pada pengalaman kandidat.
7. Alamat email seperti apa yang dianggap tidak profesional dan harus dihindari?
Hindari alamat yang mengandung kata gaul, nama panggilan berlebihan, atau angka tidak relevan seperti “ratucantik99@email.com.” Gunakan alamat email formal dengan nama asli. Contoh: nama.lengkap@email.com. Pastikan ejaan sesuai dengan identitas di profil profesional lain agar konsistensi identitas digital tetap terjaga.
8. Di mana posisi yang tepat untuk menempatkan informasi kontak di CV?
Letakkan informasi kontak di bagian atas CV, tepat di bawah nama lengkap. Posisi ini membuat HRD langsung melihat detail kontak tanpa perlu mencari. Gunakan desain minimalis kontak dan layout kontak yang proporsional di sisi kiri, kanan, atau tengah sesuai format file CV. Pastikan tautan seperti LinkedIn atau portofolio bisa diklik.
9. Perlukah mencantumkan status pernikahan dan kewarganegaraan di bagian kontak CV?
Tidak perlu, karena kedua informasi ini tidak relevan dengan kualifikasi kerja. CV modern menekankan kemampuan dan pengalaman kerja, bukan data pribadi. Kecuali perusahaan secara jelas memintanya, lebih baik fokus pada penyajian data diri yang relevan dengan pekerjaan.
10. Apa yang harus saya lakukan jika nomor telepon saya berubah setelah mengirimkan CV?
Segera kirim email singkat kepada HRD atau perekrut. Sertakan nomor terbaru, posisi yang kamu lamar, dan tanggal pengiriman lamaran sebelumnya. Langkah ini menunjukkan komunikasi profesional yang baik. Simpan versi revisi cepat CV agar kamu bisa memperbarui informasi dengan mudah di kemudian hari.
Menulis Kontak di Curriculum Vitae dengan format yang tepat membantu kamu tampil lebih profesional, menjaga kejelasan informasi kontak, dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan respons cepat dari perekrut.
Penutup
Menata Informasi yang Perlu Dimasukan ke Kontak di Curriculum Vitae dengan rapi adalah langkah kecil yang punya dampak besar. Perekrut akan lebih mudah mengenali kamu sebagai kandidat yang siap, teliti, dan menghargai profesionalitas kontak dalam setiap detail.
Pastikan setiap data pribadi di CV, mulai dari alamat email profesional hingga profil LinkedIn, selalu akurat dan terbaru. Kesalahan kecil seperti nomor telepon yang tidak aktif atau email yang salah ketik bisa membuat peluang besar terlewat begitu saja.
Kalau kamu merasa bagian ini sering diabaikan, sekarang saatnya memberi perhatian lebih. Coba perbarui CV-mu hari ini, dan lihat bagaimana tampilan profesional yang sederhana bisa meningkatkan kesan pertama di mata perekrut.







