7+ Kesalahan Umum Saat Kirim CV via DM LinkedIn Yang Perlu Kamu Tahu

ruminesia – Mengirim CV lewat pesan langsung di LinkedIn bisa menjadi strategi efektif untuk menarik perhatian perekrut, tapi kamu juga perlu berhati-hati.

Ada beberapa kesalahan umum saat kirim CV via DM LinkedIn yang justru bisa mengurangi peluangmu dipertimbangkan, bahkan sebelum CV dibuka.

Artikel ini akan membahas berbagai kesalahan yang sering dilakukan pencari kerja saat mengirim pesan dan bagaimana kamu bisa menghindarinya agar pesanmu lebih profesional dan berdampak positif.

Alasan Kirim CV via DM LinkedIn Bisa Efektif

Berikut ini beberapa alasan mengapa mengirim CV via LinkedIn DM bisa meningkatkan peluangmu mendapatkan pekerjaan:

  1. Akses langsung ke perekrut: Kamu bisa menjangkau perekrut secara personal, bahkan untuk lowongan yang belum dipublikasikan.
  2. Tunjukkan profesionalisme: Pesan yang singkat, jelas, dan disampaikan dengan sopan menunjukkan bahwa kamu serius dan menghargai waktu perekrut.
  3. Tingkatkan daya saing global: Menulis dalam bahasa Inggris yang baik bisa menunjukkan kemampuan komunikasi internasional kamu.
  4. Bersaing lebih unggul dari pencari kerja pasif: Inisiatif menghubungi langsung menunjukkan kamu proaktif dan serius dalam mencari kerja.
  5. Perluas jaringan dan visibilitas: Interaksi yang konsisten dan pesan yang personal bisa memperkuat hubungan serta meningkatkan peluang dilirik perekrut.

Kesalahan Umum Saat Kirim CV via DM LinkedIn

Kesalahan Umum Saat Kirim CV via DM LinkedIn

Berikut penjelasan lengkap untuk masing-masing kesalahan umum saat mengirim CV via DM LinkedIn. Dengan memahami poin-poin ini, kamu bisa menghindari kesalahan yang bisa membuat pesanmu diabaikan oleh perekrut:

1. Mengirim pesan tanpa perkenalan diri

Saat kamu langsung mengirim pesan tanpa memperkenalkan diri, penerima tidak punya gambaran siapa kamu dan mengapa mereka harus memperhatikan pesan tersebut.

Perkenalan diri yang singkat namun jelas, seperti nama, latar belakang profesional, atau bidang keahlian kamu, dapat membantu membangun koneksi awal yang baik dan memberi konteks yang relevan sebelum kamu menyampaikan maksud utama pesanmu.

2. Tidak menyebut posisi atau tujuan pesan

Banyak orang hanya menulis “saya ingin melamar pekerjaan” tanpa menyebut posisi atau perusahaan yang dituju. Hal ini membuat pesan terasa kabur dan tidak terarah.

Kamu perlu menyebutkan secara spesifik posisi yang ingin dilamar dan tujuan kamu menghubungi orang tersebut. Ini menunjukkan kamu serius dan telah melakukan riset sebelum mengirim pesan.

3. Menggunakan bahasa yang terlalu informal atau tidak profesional

LinkedIn adalah platform profesional, jadi penting untuk menggunakan bahasa yang sesuai. Menggunakan bahasa yang terlalu santai, seperti singkatan informal atau emotikon berlebihan, bisa membuat kamu terlihat tidak siap atau tidak serius. Sebaliknya, gunakan kalimat yang sopan, rapi, dan tetap ramah agar pesan tetap terasa manusiawi namun profesional.

4. Langsung mengirim file CV tanpa konteks

Mengirim CV tanpa menyertakan penjelasan membuat pesanmu terlihat seperti spam. Tanpa konteks, penerima tidak tahu mengapa kamu menghubungi mereka dan apa yang kamu harapkan.

Selalu beri pengantar sebelum melampirkan CV, seperti menyebutkan latar belakang kamu secara singkat, posisi yang dilamar, dan alasan kamu tertarik pada perusahaan atau tim tersebut.

5. Pesan terlalu panjang dan tidak fokus

Menulis pesan yang panjang dan melebar justru membuat informasi penting sulit ditemukan. Perekrut biasanya hanya punya sedikit waktu untuk membaca pesan.

Pastikan pesan kamu padat, fokus, dan langsung ke inti: siapa kamu, mengapa menghubungi mereka, dan apa yang kamu lampirkan. Gunakan paragraf pendek atau bullet point jika perlu agar mudah dibaca.

6. Mengabaikan ejaan dan tata bahasa (typo)

Typo dan kesalahan tata bahasa dapat menurunkan kesan profesional dan menunjukkan kurangnya perhatian terhadap detail. Ini bisa menjadi tanda bahwa kamu juga kurang teliti dalam pekerjaan. Sebelum menekan tombol kirim, selalu baca ulang pesanmu dan koreksi bagian-bagian yang masih kurang tepat.

7. Tidak menyertakan ajakan tindak lanjut

Pesan yang tidak diakhiri dengan ajakan tindak lanjut membuat komunikasi terasa menggantung. Sertakan kalimat seperti “Saya sangat terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut” atau “Silakan hubungi saya jika membutuhkan informasi tambahan.”

Ini memberikan sinyal bahwa kamu siap menjalin komunikasi dua arah dan bukan hanya sekadar “mengirim CV lalu diam.”

8. Mengirim ke orang yang tidak relevan (bukan recruiter atau decision maker)

Mengirimkan pesan ke sembarang orang tanpa memastikan peran mereka dalam proses rekrutmen adalah kesalahan strategis.

Jika kamu mengirim ke orang yang tidak terlibat langsung, besar kemungkinan pesanmu akan diabaikan. Luangkan waktu untuk mencari tahu siapa yang menjadi recruiter, HR, atau hiring manager di perusahaan tersebut sebelum mengirim pesan.

Cara Menghindari Kesalahan Saat Kirim CV via DM LinkedIn

Untuk menghindari kesalahan saat mengirim CV lewat DM LinkedIn, ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan:

  1. Sesuaikan pesan dan CV kamu: Jangan kirim pesan yang generik. Tulis pesan yang relevan dengan posisi yang kamu lamar dan sesuaikan CV dengan kebutuhan perusahaan atau rekruter yang kamu hubungi.
  2. Periksa kembali tata bahasa dan ejaan: Typo atau kesalahan kecil bisa membuat kamu terlihat kurang profesional. Luangkan waktu untuk mengecek ulang sebelum mengirim.
  3. Gunakan format CV yang sederhana dan ATS-friendly: Hindari desain yang rumit, header/footer yang tidak perlu, dan pastikan kamu menyertakan kata kunci relevan sesuai posisi yang kamu incar.
  4. Lampirkan CV yang sudah disesuaikan: Fokus pada keahlian dan pencapaian yang relevan. Hindari informasi yang tidak perlu atau terlalu teknis yang bisa membingungkan pembaca.
  5. Tulis pengantar yang singkat dan jelas: Mulai dengan ucapan terima kasih, jelaskan tujuan kamu menghubungi, dan tambahkan ajakan tindak lanjut seperti “Saya berharap bisa berdiskusi lebih lanjut.”
  6. Pastikan profil LinkedIn kamu sudah diperbarui: Profil yang profesional dan mencerminkan pengalaman terkini akan memperkuat kesan positif dari CV kamu.
  7. Hindari mengirim pesan tanpa konteks: Mengirim pesan hanya untuk menyapa tanpa tujuan yang jelas dapat dianggap tidak profesional atau bahkan spam.

Contoh Pesan DM LinkedIn yang Efektif

Berikut contoh pesan DM LinkedIn yang efektif untuk mengirim CV, menggunakan gaya semi-formal dan tetap profesional:

Halo Bapak/Ibu [Nama Lengkap],

Perkenalkan, saya [Nama Kamu], seorang [profesi/sebutan profesional kamu] dengan pengalaman di bidang [bidang terkait, misalnya digital marketing] selama [jumlah tahun] tahun. Saya menemukan informasi bahwa [perusahaan] sedang membuka posisi [nama posisi], dan saya sangat tertarik untuk berkontribusi dalam tim Bapak/Ibu.

Saya telah melampirkan CV yang telah disesuaikan untuk posisi tersebut dan akan sangat senang jika Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk meninjau profil saya. Apabila memungkinkan, saya sangat berharap bisa berdiskusi lebih lanjut terkait peluang ini.

Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu. Semoga hari Anda menyenangkan.

Hormat saya,
[Nama Kamu]
[Nomor WhatsApp atau email, opsional]

Tingkatkan Kariermu dengan Paket Expert + Bonus Cover Letter!

Jasa Pembuatan dan Optimasi Curriculum Vitae

Apakah kamu siap untuk melangkah lebih jauh dalam kariermu? Kami hadir untuk membantumu dengan layanan pembuatan dan optimasi Curriculum Vitae yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhanmu.

Keunggulan Layanan Kami

  • Konsultasi Personal: Memahami tujuan karirmu untuk CV yang ATS Friendly.
  • Fokus Prestasi: Menonjolkan prestasi dan keahlianmu.
  • CV Sesuai Posisi: Disesuaikan dengan posisi yang kamu lamar.
  • Layanan Cepat: Proses maksimal 1 x 24 jam.

Apa yang Kamu Dapatkan?

  • CV Kreatif (Template Canva Premium) + ATS Friendly
  • Optimalisasi ATS
  • Translate Inggris (Grammar Fix)
  • Revisi 3 Poin
  • Revisi Unlimited: Jika ada kesalahan dari pihak kami.
  • Proses Lebih Cepat (Maksimal 1 hari)
  • Pengiriman file via Email
    • 2 PDF CV Kreatif
    • 2 PDF ATS
    • 2 Word ATS *bisa diedit sendiri
    • Template Cover Letter

Hubungi Kami Sekarang!

Untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi, hubungi tim AIO Berdaya melalui:

Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kariermu dengan CV yang memukau!

Baca Juga:

Pertanyaan yang Sering Diajukan terkait Topik DM Linkedin

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait penggunaan DM di LinkedIn yang dapat membantu kamu dalam mengoptimalkan komunikasi di platform ini.

1. Apa itu DM di LinkedIn?

DM (Direct Message) di LinkedIn adalah fitur pesan pribadi yang memungkinkan kamu berkomunikasi langsung dengan pengguna LinkedIn lainnya. Fasilitas ini berguna tidak hanya untuk keperluan rekrutmen atau pencarian kerja, tetapi juga untuk membangun jaringan profesional dan menjalin hubungan yang lebih dekat di dunia bisnis.

2. Bagaimana cara menyusun DM yang efektif?

Untuk membuat DM yang efektif, mulailah dengan perkenalan singkat. Sebutkan siapa kamu dan latar belakang profesionalmu agar penerima tahu konteks pesan. Personalisasi pesan dengan menyebutkan pencapaian atau minat penerima yang relevan. Pastikan juga untuk menyampaikan maksudmu dengan jelas, apakah itu untuk networking, kolaborasi, atau tujuan profesional lainnya. Akhiri dengan ajakan untuk merespon atau berdiskusi, agar percakapan bisa berlanjut.

3. Apa etika dasar dalam mengirim DM?

Pastikan bahwa pesan yang kamu kirimkan selalu sopan dan profesional. Hindari mengirim pesan yang terlalu generik atau terkesan seperti spam. Gunakan bahasa yang sesuai dengan kultur LinkedIn, yaitu formal namun tetap hangat dan ramah, agar penerima merasa dihargai dan kamu tetap terkesan profesional.

4. Bagaimana memilih waktu yang tepat untuk mengirim DM?

Waktu pengiriman pesan sangat memengaruhi respons yang akan kamu terima. Biasanya, mengirim DM pada hari kerja, terutama di pagi atau siang hari, lebih efektif karena kebanyakan profesional aktif mengakses LinkedIn pada waktu tersebut. Selain itu, pastikan kamu juga memperhatikan zona waktu dan rutinitas penerima agar pesanmu tidak terlewat.

5. Bagaimana jika pesan tidak mendapatkan respons?

Jika setelah beberapa hari kamu belum menerima balasan, kamu bisa mengirim follow-up dengan nada yang sopan dan mengingatkan penerima tentang maksud awal pesanmu. Jangan terburu-buru atau terkesan mendesak, karena respons yang lambat bisa jadi disebabkan oleh kesibukan penerima dan bukan karena ketidakminatan.

6. Apakah DM di LinkedIn gratis?

Jika kamu sudah terhubung dengan seseorang sebagai koneksi di LinkedIn, kamu dapat mengirimkan DM secara gratis. Namun, jika ingin menghubungi seseorang yang bukan koneksi langsung, kamu bisa menggunakan fitur InMail yang merupakan layanan berbayar. Fitur ini memiliki batasan tertentu dalam jumlah pesan yang dapat kamu kirimkan.

7. Bagaimana cara menjaga agar pesan tampak personal tanpa kehilangan profesionalisme?

Untuk menjaga pesan tetap personal tanpa kehilangan profesionalisme, kamu bisa menyertakan informasi tertentu dari profil penerima yang relevan, seperti pencapaian atau minat mereka. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu santai atau terlalu formal. Gabungkan keduanya agar pesan tetap terasa manusiawi dan meningkatkan peluang mendapatkan respons.

Penutup

Menghindari kesalahan umum saat kirim CV via DM LinkedIn bisa membuat pesanmu terlihat lebih profesional dan meningkatkan peluang mendapat tanggapan dari perekrut.

Dengan menyusun pesan yang jelas, personal, dan relevan, kamu menunjukkan bahwa kamu serius dan memahami etika komunikasi profesional di platform ini. Ingat, LinkedIn bukan hanya tempat membangun koneksi, tapi juga tempat membangun kesan pertama yang kuat.

Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk membagikannya dan tinggalkan komentarmu di bawah—siapa tahu, pengalamanmu bisa membantu pencari kerja lainnya!

Athif Amirudin Muhtadi
Athif Amirudin Muhtadi

Personal Blogger di ruminesia.id - Memiliki background pendidikan Ekonomi Syariah. Dengan pengalaman kerja sebagai Freelance Content Writer, Wordpress Developer dan SEO Specialist.

Articles: 376

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *