ruminesia – Banyak pelamar kerja tidak sadar bahwa bagian kontak di curriculum vitae sering menjadi penentu apakah HRD akan menghubungi mereka atau tidak. Kesalahan dalam menulis kontak di curriculum vitae, seperti email yang tidak profesional atau nomor telepon yang salah, bisa membuat rekruter ragu bahkan sebelum membaca isi CV kamu.
Padahal, bagian sederhana ini justru menunjukkan seberapa teliti dan siapnya kamu sebagai job seeker. Detail kecil seperti format kontak, tautan profil LinkedIn, atau konsistensi penulisan bisa memengaruhi kesan pertama yang kamu tampilkan di mata rekruter.
Kalau kamu ingin memastikan CV profesional kamu terlihat rapi dan efektif, penting untuk memahami kesalahan umum yang sering terjadi pada bagian kontak — dan bagaimana cara menghindarinya.
Kesalahan Dalam Menulis Kontak di Curriculum Vitae

Menulis kontak di curriculum vitae memang terlihat sederhana, tapi faktanya bagian ini sering menentukan apakah kamu akan dihubungi oleh HRD atau tidak. Dengan memahami Kesalahan Dalam Menulis Kontak di Curriculum Vitae, kamu bisa memastikan setiap detail terlihat profesional dan mudah dihubungi.
1. Menggunakan Detail yang Tidak Profesional atau Salah
Kesalahan paling umum adalah memakai alamat email yang tidak profesional, seperti menggunakan nama panggilan atau angka acak. Ini bisa memberi kesan kurang serius di mata rekruter. Selain itu, kesalahan ketik (typo) atau nomor telepon yang tidak aktif membuat HRD gagal menghubungimu, sehingga kesempatan kerja bisa hilang begitu saja.
Pastikan alamat email yang kamu gunakan terlihat formal, misalnya menggunakan nama lengkap. Gunakan nomor telepon aktif dan periksa kembali sebelum mengirim lamaran. Hindari kesalahan ejaan dan gunakan format kontak yang mudah dibaca. Detail kecil seperti ini memperkuat kesan bahwa kamu adalah job seeker yang rapi dan profesional.
2. Tidak Mencantumkan Kode Negara Saat Melamar ke Luar Negeri
Jika kamu melamar ke perusahaan internasional, lupa menambahkan kode negara bisa menyulitkan mereka menghubungimu. Banyak pelamar tidak menyadari bahwa format lokal tidak selalu berlaku di luar negeri.
Gunakan format internasional pada nomor telepon aktif kamu, misalnya +62 untuk Indonesia. Langkah kecil ini menunjukkan kamu paham standar global dan mempermudah komunikasi lintas negara. Detail seperti ini juga membantu sistem ATS (Applicant Tracking System) mengenali data kontak dengan benar.
3. Tidak Memperbarui Informasi
Kontak yang tidak diperbarui sering jadi penyebab utama lamaran tidak direspons. Jika kamu masih mencantumkan email lama, nomor telepon yang sudah tidak aktif, atau profil LinkedIn yang tidak diperbarui, rekruter akan kesulitan menilai kredibilitasmu.
Luangkan waktu untuk update data sebelum mengirim lamaran. Pastikan semua tautan dan kontak masih valid. Dengan begitu, kamu memperlihatkan konsistensi dan tanggung jawab terhadap profesionalitas CV milikmu.
4. Menyertakan Terlalu Banyak Data Pribadi
Mencantumkan informasi seperti tanggal lahir, alamat lengkap, atau detail keluarga bisa membahayakan privasi. Selain itu, informasi seperti ini biasanya tidak relevan dengan proses seleksi kerja.
Cukup tulis alamat domisili secara umum, misalnya nama kota atau wilayah tempat kamu tinggal. Hal ini menjaga privasi data tanpa mengurangi kejelasan lokasi. Rekruter hanya perlu tahu area kamu tinggal, bukan detail lengkapnya.
5. Format yang Buruk dan Sulit Dibaca
Layout CV yang padat, ukuran huruf kecil, atau format yang tidak konsisten membuat bagian kontak sulit ditemukan. Ini mengurangi readability dan kesan profesional di mata rekruter.
Gunakan desain minimalis dan struktur yang rapi pada bagian kontak. Pastikan setiap elemen mudah di-scan mata. Kesalahan formatting kecil bisa menurunkan daya tarik lamaran, jadi pastikan tampilannya bersih dan mudah dibaca.
6. Menggunakan URL yang Tidak Disesuaikan
Banyak pelamar mencantumkan tautan LinkedIn atau portofolio dengan URL panjang berisi angka acak. Ini terlihat tidak profesional dan sulit diingat.
Sebelum mencantumkan tautan, ubah menjadi URL pendek dan jelas. Misalnya, sesuaikan tautan portofolio online atau LinkedIn agar mencerminkan nama kamu. Ini memperkuat identitas digital dan memudahkan rekruter memverifikasi profil kamu.
7. Memilih Metode Kontak yang Tidak Tepat
Menyertakan akun media sosial yang tidak relevan atau jarang digunakan dapat menurunkan kesan profesional. Misalnya, akun hiburan atau pribadi yang tidak mencerminkan personal branding kamu.
Cukup gunakan kontak yang berhubungan dengan pekerjaan seperti email profesional, nomor WhatsApp, atau LinkedIn. Hindari platform yang tidak aktif atau tidak terkait dengan karier. Fokus pada saluran komunikasi yang kredibel dan mudah diakses.
8. Tidak Mengecek Tautan yang Dapat Diklik
Dalam CV digital, hyperlink untuk portofolio atau LinkedIn sangat penting. Namun, banyak pelamar tidak memastikan apakah tautannya berfungsi. Jika link error, HRD akan kesulitan melihat karya kamu.
Sebelum mengirim CV, lakukan validasi data dengan mengetes setiap tautan. Pastikan semuanya aktif dan mengarah ke halaman yang benar. Hal ini menunjukkan perhatian terhadap detail dan meningkatkan kesesuaian kontak di CV kamu.
9. Tidak Menyertakan Kontak Alternatif
Terkadang, rekruter membutuhkan cara lain untuk menghubungi kamu selain nomor utama. Tidak mencantumkan kontak alternatif seperti email kedua atau nomor tambahan bisa jadi kendala ketika satu jalur komunikasi tidak aktif.
Kamu bisa menambahkan satu alternatif komunikasi yang tetap profesional, misalnya alamat email cadangan atau nomor telepon sekunder. Pastikan semua kontak tersebut aktif dan rutin kamu cek. Ini meningkatkan kelengkapan informasi dan memperlihatkan kesiapan kamu dalam proses rekrutmen.
Menulis kontak dengan benar di curriculum vitae bukan hanya soal tampilan, tapi juga soal peluang. Dengan menghindari Kesalahan Dalam Menulis Kontak di Curriculum Vitae, kamu menunjukkan ketelitian, profesionalitas, dan keseriusan dalam melamar pekerjaan.
Baca Juga:
Tingkatkan Kariermu dengan Paket Expert + Bonus Cover Letter!

Apakah kamu siap untuk melangkah lebih jauh dalam kariermu? Kami hadir untuk membantumu dengan layanan pembuatan dan optimasi Curriculum Vitae yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhanmu.
Keunggulan Layanan Kami
- Konsultasi Personal: Memahami tujuan karirmu untuk CV yang ATS Friendly.
- Fokus Prestasi: Menonjolkan prestasi dan keahlianmu.
- CV Sesuai Posisi: Disesuaikan dengan posisi yang kamu lamar.
- Layanan Cepat: Proses maksimal 1 x 24 jam.
Apa yang Kamu Dapatkan?
- CV Kreatif (Template Canva Premium) + ATS Friendly
- Optimalisasi ATS
- Translate Inggris (Grammar Fix)
- Revisi 3 Poin
- Revisi Unlimited: Jika ada kesalahan dari pihak kami.
- Proses Lebih Cepat (Maksimal 1 hari)
- Pengiriman file via Email
- 2 PDF CV Kreatif
- 2 PDF ATS
- 2 Word ATS *bisa diedit sendiri
- Template Cover Letter
Hubungi Kami Sekarang!
Untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi, hubungi tim AIO Berdaya melalui:
- Whatsapp: 0822 1456 0769
- Landing Page: Jasa Pembuatan dan Optimasi Curriculum Vitae ATS Friendly
- Checkout on Fastwork: Fastwork Portfolio
Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kariermu dengan CV yang memukau!
Pertanyaan terkait Topik Kontak di Curriculum Vitae
Menata Kontak di Curriculum Vitae (CV) dengan benar membantu kamu tampil profesional dan mudah dihubungi oleh perekrut. Setiap detail kecil pada bagian ini bisa memengaruhi kesan pertama, jadi pastikan kamu memahami fungsi dan cara penulisannya dengan tepat.
1. Informasi kontak apa saja yang wajib dicantumkan dalam CV?
Bagian kontak idealnya mencakup:
- Nama lengkap yang sesuai dengan identitas resmi.
- Nomor telepon aktif yang mudah dihubungi.
- Alamat email formal, misalnya nama.lengkap@email.com.
- Tautan profil LinkedIn atau portofolio online bila relevan.
Keempat elemen ini membentuk informasi kontak profesional yang memudahkan HRD melakukan follow-up. Gunakan format kontak CV yang jelas dan rapi di bagian header agar mudah terlihat dan menjaga readability CV di layar mobile maupun desktop.
2. Apakah saya perlu mencantumkan alamat rumah lengkap (jalan, RT/RW) di CV?
Tidak perlu. Cukup tulis domisili dalam format “Kota, Provinsi” seperti “Bandung, Jawa Barat.” Tujuannya untuk menjaga privasi data pribadi dan memberi ruang bagi bagian lain yang lebih penting di CV. Menuliskan alamat detail seperti nomor rumah atau RT/RW tidak memberi nilai tambah dan justru membuat tampilan CV terlalu padat.
3. Tautan media sosial apa yang baik untuk dicantumkan di CV?
Cantumkan hanya akun profesional dan relevan dengan posisi yang kamu lamar, seperti profil LinkedIn atau portofolio online. Untuk profesi kreatif, kamu bisa menambahkan tautan ke situs seperti Behance, GitHub, atau personal website. Sebelum menautkan, pastikan konsistensi identitas digital dan tone visual profesional agar menciptakan kepercayaan profesional sejak awal.
4. Apakah mencantumkan akun media sosial pribadi (seperti Instagram atau TikTok) di CV itu baik?
Sebaiknya tidak, kecuali akun tersebut memang digunakan secara profesional. Misalnya, jika kamu melamar posisi Social Media Manager dan akun pribadimu menjadi portofolio yang menunjukkan kemampuan manajemen konten. Pastikan akun yang kamu sertakan bebas dari unggahan yang tidak sesuai dengan citra profesional.
5. Bagaimana format penulisan nomor telepon yang benar di CV?
Cantumkan satu nomor telepon aktif, gunakan format standar dan mudah dibaca. Untuk lamaran internasional, tambahkan kode negara seperti +62 agar HRD dari luar negeri bisa menghubungi tanpa kesulitan. Hindari menulis lebih dari satu nomor karena bisa membingungkan perekrut saat mencoba menghubungimu.
6. Apakah saya harus mencantumkan tanggal lahir dan usia di bagian kontak?
Tidak wajib, terutama untuk CV modern. Data ini bersifat pribadi dan dapat menimbulkan bias. Di Indonesia, beberapa perusahaan masih memintanya, jadi kamu bisa menyesuaikan jika diminta secara eksplisit. Jika tidak, sebaiknya hapus agar struktur CV efektif dan tetap fokus pada pengalaman kandidat.
7. Alamat email seperti apa yang dianggap tidak profesional dan harus dihindari?
Hindari alamat yang mengandung kata gaul, nama panggilan berlebihan, atau angka tidak relevan seperti “ratucantik99@email.com.” Gunakan alamat email formal dengan nama asli. Contoh: nama.lengkap@email.com. Pastikan ejaan sesuai dengan identitas di profil profesional lain agar konsistensi identitas digital tetap terjaga.
8. Di mana posisi yang tepat untuk menempatkan informasi kontak di CV?
Letakkan informasi kontak di bagian atas CV, tepat di bawah nama lengkap. Posisi ini membuat HRD langsung melihat detail kontak tanpa perlu mencari. Gunakan desain minimalis kontak dan layout kontak yang proporsional di sisi kiri, kanan, atau tengah sesuai format file CV. Pastikan tautan seperti LinkedIn atau portofolio bisa diklik.
9. Perlukah mencantumkan status pernikahan dan kewarganegaraan di bagian kontak CV?
Tidak perlu, karena kedua informasi ini tidak relevan dengan kualifikasi kerja. CV modern menekankan kemampuan dan pengalaman kerja, bukan data pribadi. Kecuali perusahaan secara jelas memintanya, lebih baik fokus pada penyajian data diri yang relevan dengan pekerjaan.
10. Apa yang harus saya lakukan jika nomor telepon saya berubah setelah mengirimkan CV?
Segera kirim email singkat kepada HRD atau perekrut. Sertakan nomor terbaru, posisi yang kamu lamar, dan tanggal pengiriman lamaran sebelumnya. Langkah ini menunjukkan komunikasi profesional yang baik. Simpan versi revisi cepat CV agar kamu bisa memperbarui informasi dengan mudah di kemudian hari.
Menulis Kontak di Curriculum Vitae dengan format yang tepat membantu kamu tampil lebih profesional, menjaga kejelasan informasi kontak, dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan respons cepat dari perekrut.
Penutup
Bagian kontak mungkin terlihat kecil, tapi pengaruhnya besar terhadap kesan pertama rekruter. Menghindari kesalahan dalam menulis kontak di curriculum vitae membantu kamu tampil lebih siap, profesional, dan mudah dihubungi oleh HRD.
Setiap detail seperti format kontak, profil LinkedIn, atau alamat email profesional menunjukkan tingkat ketelitian kamu sebagai pelamar. CV profesional yang rapi dan konsisten bukan hanya menarik secara visual, tapi juga memperkuat personal branding dan kredibilitasmu.
Kalau kamu merasa bagian kontak di CV masih bisa diperbaiki, luangkan waktu untuk meninjau ulang dan memperbaruinya. Bagikan artikel ini jika kamu merasa isinya bermanfaat, supaya lebih banyak job seeker bisa membuat curriculum vitae yang lebih efektif dan mudah dibaca rekruter.







