5 Contoh Pesan Mengirim CV di DM LinkedIn: Panduan Praktis

ruminesia – Mengirim CV lewat DM LinkedIn bisa jadi langkah strategis untuk membuka peluang kerja, asalkan kamu tahu cara menyusunnya dengan tepat.

Dalam artikel ini, kamu akan menemukan contoh pesan mengirim CV di DM LinkedIn yang profesional, singkat, dan relevan untuk berbagai situasi—mulai dari kontak dengan rekruter hingga follow-up setelah networking.

Dengan memahami format pesan yang tepat, kamu bisa meningkatkan peluang dibaca dan dianggap serius oleh penerima. Di bagian selanjutnya, kamu akan melihat bagaimana tiap contoh dirancang untuk menarik perhatian tanpa terkesan memaksa.

Contoh Pesan Mengirim CV di DM Linkedin

Contoh Pesan Mengirim CV di DM Linkedin

Berikut adalah beberapa contoh pesan mengirim CV di DM Linkedin. Pesan-pesan ini disesuaikan berdasarkan konteks hubunganmu dengan penerima pesan, seperti rekruter, hiring manager, alumni, atau koneksi profesional lainnya. Setiap pesan dimulai dengan paragraf perkenalan singkat yang sopan dan to the point, agar profesional dan mudah dipahami.

1. Pesan ke Rekruter setelah melihat lowongan

Gunakan contoh ini ketika kamu menghubungi rekruter setelah melihat lowongan kerja yang mereka posting atau promosikan.

Perkenalkan, saya [Nama Kamu], seorang [profesi atau latar belakang pendidikan] dengan ketertarikan besar pada posisi [Posisi] yang baru saja saya lihat di [platform atau grup LinkedIn].

Hai Kak [Nama], saya melihat lowongan posisi [Posisi] di [Perusahaan] dan sangat tertarik. Saya sudah siapkan CV saya jika berkenan dilihat. Terima kasih banyak sebelumnya.

(terlampir: CV)

2. Pesan ke Hiring Manager secara langsung

Cocok digunakan jika kamu mengetahui siapa hiring managernya dan ingin langsung menunjukkan ketertarikan.

Perkenalkan, saya [Nama Kamu]. Saat ini saya sedang mencari kesempatan baru di bidang [bidang], dan saya sangat tertarik dengan posisi yang sedang dibuka di perusahaan Bapak/Ibu.

Halo Pak/Bu [Nama], perkenalkan saya [Nama Kamu]. Saya sangat tertarik dengan posisi [Posisi] di [Perusahaan]. Jika berkenan, saya lampirkan CV saya untuk dipertimbangkan. Terima kasih atas waktunya.

3. Pesan untuk kirim CV setelah networking atau kenalan singkat

Gunakan ini setelah kamu menjalin koneksi awal dengan seseorang yang mungkin bisa membantumu mendapatkan informasi atau peluang kerja.

Perkenalkan, saya [Nama Kamu], sebelumnya kita sempat terhubung di LinkedIn. Saya menghargai kesempatan untuk terhubung dengan profesional di industri ini, dan ingin melanjutkan percakapan kita.

Hai Kak [Nama], terima kasih sudah connect. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, saya sangat tertarik bekerja di bidang [bidang] dan melihat [Perusahaan Kakak] sangat relevan. Berikut saya lampirkan CV saya, semoga bisa jadi pertimbangan jika ada peluang.

4. Pesan untuk kirim CV ke alumni atau koneksi senior

Contoh ini digunakan jika kamu menghubungi senior kampus atau profesional lain yang memiliki hubungan tidak langsung, misalnya sesama alumni.

Perkenalkan, saya [Nama Kamu], fresh graduate dari [Nama Universitas/Jurusan], dan saat ini sedang aktif mencari kesempatan kerja di bidang [bidang]. Saya melihat profil Kakak dan merasa terinspirasi dengan perjalanan karier Kakak.

Halo Kak [Nama], saya [Nama Kamu], fresh graduate dari [Kampus/Jurusan] yang sedang mencari peluang kerja di bidang [bidang]. Saya lihat Kakak bekerja di [Perusahaan], dan saya tertarik jika ada peluang di sana. Berikut saya lampirkan CV saya. Mohon arahannya.

5. Pesan follow-up setelah wawancara, job fair, atau kegiatan kampus

Gunakan ini sebagai tindak lanjut setelah kamu berinteraksi langsung dengan seseorang di suatu acara.

Perkenalkan, saya [Nama Kamu]. Kita sempat bertemu saat [nama acara], dan saya sangat menghargai kesempatan untuk berbincang sejenak. Sesuai arahan saat itu, saya ingin menindaklanjuti dengan mengirimkan CV saya.

Halo Kak [Nama], saya [Nama Kamu], yang kemarin sempat ngobrol saat [nama acara]. Terima kasih atas waktunya. Seperti yang disampaikan, saya kirimkan CV saya melalui pesan ini. Semoga bisa terus terhubung.

Cara Kirim CV via DM Linkedin

Mengirim CV lewat DM di LinkedIn bisa menjadi cara efektif untuk menarik perhatian rekruter, asalkan dilakukan dengan strategi yang tepat. Berikut ini adalah langkah-langkah singkat dan praktis yang bisa kamu ikuti untuk mengirim CV secara profesional melalui pesan langsung di LinkedIn:

  1. Siapkan CV & Profil LinkedIn: Pastikan CV kamu terbaru, rapi, dan sesuai posisi yang dituju. Gunakan bullet point, sertakan kata kunci relevan, dan jangan lebih dari 2 halaman. Profil LinkedIn juga harus profesional dan lengkap agar konsisten dengan CV kamu.
  2. Temukan Kontak yang Tepat: Cari orang yang relevan seperti rekruter, HR, atau manajer divisi di perusahaan target. Gunakan fitur pencarian LinkedIn dan baca profil mereka sebelum mengirim pesan.
  3. Tulis Pesan Personal & Singkat: Sapa dengan nama, jelaskan bagaimana kamu menemukan mereka, perkenalkan dirimu secara ringkas, dan sampaikan minatmu pada posisi yang ada. Tutup dengan ajakan sopan untuk berdiskusi lebih lanjut.
  4. Lampirkan CV dengan Profesional: Unggah CV dalam format PDF/Word dengan nama file yang jelas (contoh: CV_Nama_Posisi.pdf). Jika belum saatnya melampirkan, tawarkan untuk mengirim jika diminta.
  5. Periksa & Kirim: Baca ulang pesanmu, pastikan bebas dari kesalahan, dan gunakan nada profesional. Setelah dikirim, tunggu respons. Jika belum ada balasan setelah 7–10 hari, kirim follow-up singkat dan sopan.

Tingkatkan Kariermu dengan Paket Expert + Bonus Cover Letter!

Jasa Pembuatan dan Optimasi Curriculum Vitae

Apakah kamu siap untuk melangkah lebih jauh dalam kariermu? Kami hadir untuk membantumu dengan layanan pembuatan dan optimasi Curriculum Vitae yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhanmu.

Keunggulan Layanan Kami

  • Konsultasi Personal: Memahami tujuan karirmu untuk CV yang ATS Friendly.
  • Fokus Prestasi: Menonjolkan prestasi dan keahlianmu.
  • CV Sesuai Posisi: Disesuaikan dengan posisi yang kamu lamar.
  • Layanan Cepat: Proses maksimal 1 x 24 jam.

Apa yang Kamu Dapatkan?

  • CV Kreatif (Template Canva Premium) + ATS Friendly
  • Optimalisasi ATS
  • Translate Inggris (Grammar Fix)
  • Revisi 3 Poin
  • Revisi Unlimited: Jika ada kesalahan dari pihak kami.
  • Proses Lebih Cepat (Maksimal 1 hari)
  • Pengiriman file via Email
    • 2 PDF CV Kreatif
    • 2 PDF ATS
    • 2 Word ATS *bisa diedit sendiri
    • Template Cover Letter

Hubungi Kami Sekarang!

Untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi, hubungi tim AIO Berdaya melalui:

Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kariermu dengan CV yang memukau!

Baca Juga:

Pertanyaan yang Sering Diajukan terkait Topik DM Linkedin

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait penggunaan DM di LinkedIn yang dapat membantu kamu dalam mengoptimalkan komunikasi di platform ini.

1. Apa itu DM di LinkedIn?

DM (Direct Message) di LinkedIn adalah fitur pesan pribadi yang memungkinkan kamu berkomunikasi langsung dengan pengguna LinkedIn lainnya. Fasilitas ini berguna tidak hanya untuk keperluan rekrutmen atau pencarian kerja, tetapi juga untuk membangun jaringan profesional dan menjalin hubungan yang lebih dekat di dunia bisnis.

2. Bagaimana cara menyusun DM yang efektif?

Untuk membuat DM yang efektif, mulailah dengan perkenalan singkat. Sebutkan siapa kamu dan latar belakang profesionalmu agar penerima tahu konteks pesan. Personalisasi pesan dengan menyebutkan pencapaian atau minat penerima yang relevan. Pastikan juga untuk menyampaikan maksudmu dengan jelas, apakah itu untuk networking, kolaborasi, atau tujuan profesional lainnya. Akhiri dengan ajakan untuk merespon atau berdiskusi, agar percakapan bisa berlanjut.

3. Apa etika dasar dalam mengirim DM?

Pastikan bahwa pesan yang kamu kirimkan selalu sopan dan profesional. Hindari mengirim pesan yang terlalu generik atau terkesan seperti spam. Gunakan bahasa yang sesuai dengan kultur LinkedIn, yaitu formal namun tetap hangat dan ramah, agar penerima merasa dihargai dan kamu tetap terkesan profesional.

4. Bagaimana memilih waktu yang tepat untuk mengirim DM?

Waktu pengiriman pesan sangat memengaruhi respons yang akan kamu terima. Biasanya, mengirim DM pada hari kerja, terutama di pagi atau siang hari, lebih efektif karena kebanyakan profesional aktif mengakses LinkedIn pada waktu tersebut. Selain itu, pastikan kamu juga memperhatikan zona waktu dan rutinitas penerima agar pesanmu tidak terlewat.

5. Bagaimana jika pesan tidak mendapatkan respons?

Jika setelah beberapa hari kamu belum menerima balasan, kamu bisa mengirim follow-up dengan nada yang sopan dan mengingatkan penerima tentang maksud awal pesanmu. Jangan terburu-buru atau terkesan mendesak, karena respons yang lambat bisa jadi disebabkan oleh kesibukan penerima dan bukan karena ketidakminatan.

6. Apakah DM di LinkedIn gratis?

Jika kamu sudah terhubung dengan seseorang sebagai koneksi di LinkedIn, kamu dapat mengirimkan DM secara gratis. Namun, jika ingin menghubungi seseorang yang bukan koneksi langsung, kamu bisa menggunakan fitur InMail yang merupakan layanan berbayar. Fitur ini memiliki batasan tertentu dalam jumlah pesan yang dapat kamu kirimkan.

7. Bagaimana cara menjaga agar pesan tampak personal tanpa kehilangan profesionalisme?

Untuk menjaga pesan tetap personal tanpa kehilangan profesionalisme, kamu bisa menyertakan informasi tertentu dari profil penerima yang relevan, seperti pencapaian atau minat mereka. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu santai atau terlalu formal. Gabungkan keduanya agar pesan tetap terasa manusiawi dan meningkatkan peluang mendapatkan respons.

Penutup

Sekarang kamu sudah memiliki beberapa contoh pesan mengirim CV di DM LinkedIn yang bisa disesuaikan dengan berbagai situasi profesional.

Dengan menyesuaikan gaya komunikasi, memperhatikan konteks, dan menyusun pesan secara singkat namun jelas, peluangmu untuk mendapatkan respon positif akan jauh lebih besar. Pastikan kamu tetap sopan, relevan, dan tidak terkesan asal kirim.

Jika kamu pernah mencoba strategi ini atau punya pertanyaan seputar cara membangun koneksi profesional di LinkedIn, silakan bagikan di kolom komentar. Pengalamanmu bisa jadi inspirasi bagi pembaca lainnya.

Athif Amirudin Muhtadi
Athif Amirudin Muhtadi

Personal Blogger di ruminesia.id - Memiliki background pendidikan Ekonomi Syariah. Dengan pengalaman kerja sebagai Freelance Content Writer, Wordpress Developer dan SEO Specialist.

Articles: 440

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *