ruminesia – Zakat menurut bahasa bukan sekadar istilah keagamaan, tapi mencerminkan makna mendalam yang mengakar kuat dalam bahasa Arab.
Jika kamu ingin memahami esensi zakat secara utuh, penting untuk mengenal arti etimologisnya yang mencakup kesucian, pertumbuhan, dan keberkahan. Pemahaman ini menjadi landasan filosofis zakat dalam Islam.
Dalam artikel ini, kamu akan menemukan bagaimana makna bahasa tersebut terhubung erat dengan konsep syariat, peran sosial zakat, hingga perbedaannya dengan infak dan sedekah.
Zakat Menurut Bahasa
Zakat bukan hanya kewajiban dalam Islam, tapi juga memiliki makna yang sangat dalam dari sisi bahasa. Kalau kamu pernah bertanya-tanya, apa sebenarnya arti kata “zakat”, jawabannya bisa ditemukan dalam akar katanya dalam bahasa Arab, yaitu زَكَا (zaka).
Kata ini mengandung makna luas seperti kesucian, pertumbuhan, keberkahan, kebersihan, hingga kesempurnaan. Pemahaman terhadap arti kata ini sangat penting karena menjadi dasar filosofis dari zakat dalam ajaran Islam.
Makna Dasar Zakat Menurut Bahasa Arab
Berikut penjelasan lengkap terkait pengertian Zakat menurut Bahasa Arab, antaralain:
1. Tumbuh dan Berkembang (النمو والزيادة)
Dalam bahasa Arab klasik, kata zaka sering digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan, terutama dalam konteks pertanian. Hal ini juga tergambar dalam Al-Qur’an, Surah Al-A’la ayat 14:
“Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu.”
Kata zakkaha dalam ayat tersebut tidak hanya berarti “membersihkan”, tapi juga mengandung makna pertumbuhan spiritual. Dalam konteks zakat harta, ini berarti bahwa zakat bisa menjadi sarana pertumbuhan ekonomi kamu—baik secara lahir maupun batin. Seperti dalam hadis Nabi:
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim)
2. Penyucian (التطهير)
Zakat juga punya makna sebagai alat penyucian, baik untuk harta maupun jiwa. Dalam Surah At-Taubah ayat 103, Allah memerintahkan:
“Ambillah zakat dari harta mereka untuk menyucikan dan membersihkan mereka.”
Zakat bukan hanya tentang mengeluarkan sebagian harta, tapi juga latihan spiritual agar kamu terhindar dari sifat kikir dan terlalu mencintai dunia.
3. Keberkahan (البركة)
Makna lain dari zakat adalah keberkahan. Menurut ulama seperti Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah, zakat menambah nilai harta kamu—baik secara spiritual maupun sosial. Dengan berzakat, kamu berkontribusi dalam menciptakan keadilan sosial dan keseimbangan ekonomi, yang merupakan prinsip penting dalam ekonomi Islam.
Perkembangan Makna Zakat dalam Literatur Klasik
Berikut penjelasan lengkap terkait pengertian Zakat menurut Literatur Klasik, antaralain:
1. Perspektif Ahli Bahasa
Ibnu Faris dalam Maqayis al-Lughah menyebutkan bahwa akar kata z-k-a punya dua makna utama:
- Kesuburan (الزيادة في الخير)
- Kemurnian (الطهارة)
Dua makna ini menyatu dalam konsep zakat sebagai bentuk pemurnian harta dan juga alat untuk memperkaya masyarakat secara adil.
2. Konteks Sebelum Islam
Sebelum Islam datang, masyarakat Arab sudah mengenal praktik pemberian sukarela yang mirip dengan zakat. Namun, Islam kemudian menyempurnakannya dengan aturan yang jelas dan tujuan spiritual yang kuat. Zakat bukan sekadar bantuan sosial, tapi ibadah yang membawa berkah.
Hubungan Antara Makna Zakat dalam Bahasa dan Syariat
Berikut penjelasan terkait hubungan
antara makna Zakat dalam bahasa dan syariat, antaralain:
1. Penyucian Harta (تزكية المال)
Dalam hukum Islam, harta kamu baru wajib dizakati jika memenuhi syarat:
- Kamu memiliki harta tersebut sepenuhnya
- Telah mencapai nisab (jumlah minimum)
- Telah dimiliki selama satu tahun hijriyah (haul)
Ini semua bertujuan agar zakat yang kamu keluarkan benar-benar menyucikan harta dari unsur yang tidak jelas atau tidak halal.
2. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Umat
Zakat juga punya peran penting dalam pengembangan ekonomi umat. Dengan zakat, harta tidak hanya berputar di kalangan orang kaya, tapi juga disalurkan ke mereka yang membutuhkan (mustahiq). Ini sesuai dengan ayat dalam QS. At-Taubah: 34-35 yang memperingatkan agar tidak menimbun kekayaan. Zakat juga bisa menjadi investasi sosial di bidang pendidikan dan kesehatan.
Perbedaan Zakat, Infak, dan Sedekah
Meskipun sekilas mirip, ketiganya punya perbedaan penting:
- Zakat: Wajib, dengan jumlah tertentu, dan penerima yang ditentukan
- Infak: Sukarela, bisa dalam bentuk apa saja
- Sedekah: Lebih luas, termasuk non-materi seperti senyuman dan bantuan tenaga
Makna Zakat dalam Konteks Modern
Dalam peraturan di Indonesia (Permenag No. 52/2014), zakat didefinisikan sebagai:
“Harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh umat Islam.”
Artinya, sekarang zakat tidak hanya menjadi tanggung jawab pribadi, tapi juga lembaga dan perusahaan. Ini mencerminkan perluasan makna zakat dari ranah individual ke ranah institusional.
Baca Juga:
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Zakat
Berikut pertanyaan yang sering diajukan tentang Zakat, antaralain:
1. Apa saja manfaat zakat?
Zakat membersihkan harta dan jiwa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat ikatan sosial. Secara spiritual, zakat mendekatkan kamu kepada Allah SWT.
2. Mengapa umat Islam memberikan zakat atau sedekah kepada orang miskin?
Zakat dan sedekah diberikan untuk membantu meringankan beban orang miskin, memenuhi keadilan sosial, dan sebagai wujud ketaatan kepada perintah Allah.
3. Apa akibat dari orang yang tidak mau membayar zakat?
Menurut syariat, orang yang enggan membayar zakat bisa mendapatkan dosa dan kehilangan keberkahan harta. Dalam hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa harta yang tidak dizakati akan menjadi azab bagi pemiliknya.
4. Siapa saja orang yang harus membayar zakat?
Setiap muslim yang baligh, berakal, dan memiliki harta yang mencapai nisab serta haul wajib membayar zakat.
5. Apa itu nisab dan haul?
Nisab adalah batas minimum harta yang wajib dizakati, seperti 85 gram emas. Haul adalah jangka waktu kepemilikan harta selama satu tahun.
6. Berapa jumlah minimum uang tunai untuk membayar zakat?
Jumlah minimum tergantung harga emas saat ini. Misalnya, jika 85 gram emas bernilai Rp 100 juta, maka nisab zakat uang adalah Rp 100 juta.
7. Kapan saya wajib membayar zakat?
Zakat fitrah dibayar sebelum Idulfitri, sedangkan zakat mal dibayar setelah harta mencapai nisab dan haul.
8. Bagaimana cara membayar zakat jika Anda memiliki utang?
Kurangi harta dengan jumlah utang yang harus dibayar dalam waktu dekat, lalu hitung zakat dari sisa harta yang mencapai nisab.
9. Siapa yang bertanggung jawab mengumpulkan zakat?
Dalam Islam, amil zakat adalah pihak yang ditunjuk untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Di Indonesia, lembaga seperti Baznas memiliki peran ini.
Kesimpulan
Memahami zakat menurut bahasa memberikan kamu sudut pandang yang lebih dalam tentang peran zakat, bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai sarana penyucian, pertumbuhan, dan pemberdayaan umat. Dengan mengetahui makna etimologisnya, kamu bisa melihat bahwa zakat memiliki dimensi spiritual, sosial, dan ekonomi yang saling terhubung.
Semoga penjelasan ini membantumu memahami konsep zakat secara lebih utuh. Kalau kamu punya pandangan, pengalaman, atau pertanyaan seputar zakat menurut bahasa, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Bagikan juga artikel ini agar lebih banyak orang bisa mendapatkan manfaatnya.
Referensi
- Al-Ghazali. (2005). Ihya Ulumuddin. Jakarta: Pustaka Amani.
- Baznas. (2023). Laporan Tahunan Pengelolaan Zakat. Jakarta: Baznas.
- Departemen Agama RI. (2010). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Depag.
- Ibnu Manzur. (1990). Lisan al-Arab. Beirut: Dar Sadir.
- Shahih Bukhari. Hadis tentang zakat.
- https://baznas.go.id/zakat
- https://www.dompetdhuafa.org/pengertian-zakat/
- https://masjidarh.ui.ac.id/pengertian-zakat/