Dalil Zakat: Landasan Kuat Kewajiban Zakat dalam Islam

ruminesia – Dalil zakat menjadi dasar penting yang menunjukkan betapa zakat bukan sekadar anjuran, melainkan kewajiban yang memiliki landasan kuat dalam Al-Qur’an dan Hadits. Sebagai rukun Islam ketiga, zakat bukan hanya ibadah spiritual, tetapi juga instrumen sosial untuk menciptakan keadilan ekonomi. 

Dalam artikel ini, kamu akan menemukan penjelasan mendalam tentang dalil zakat, baik dari teks suci maupun pandangan ulama klasik dan kontemporer, serta bagaimana zakat diterapkan dalam kehidupan modern.

Dalil Zakat: Dasar Hukum dan Penerapannya dalam Syariat Islam

Dalil Zakat

Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang tidak hanya bersifat ibadah, tetapi juga memiliki fungsi sosial yang sangat penting. Dalam Al-Qur’an, zakat disebut sebanyak 82 kali—sebuah bukti betapa sentralnya peran zakat dalam sistem keimanan dan kehidupan umat Islam. 

Melalui zakat, kamu bisa melihat bagaimana Islam membangun keadilan sosial dan pemerataan ekonomi yang berkelanjutan. Pembahasan ini akan mengulas dalil-dalil utama tentang zakat dari Al-Qur’an dan Hadits, serta penjelasan fikih klasik dan kontemporer yang relevan dengan kondisi saat ini.

Dalil Zakat dalam Al Quran

Berikut beberapa dalil Zakat dalam Al Quran, antaralain:

1. Keterkaitan Zakat dengan Shalat

Surah Al-Baqarah ayat 43 menekankan:

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”

Ayat ini, bersama 27 ayat lainnya yang juga memadukan perintah shalat dan zakat, menunjukkan bahwa Islam tidak hanya menekankan hubungan vertikal antara kamu dan Allah (melalui shalat), tetapi juga hubungan horizontal dengan sesama (melalui zakat). 

Dalam tafsir Al-Jalalayn, penyandingan ini menjadi tanda bahwa ibadah tidak sempurna tanpa kepedulian sosial.

2. Zakat sebagai Sarana Penyucian

Surah At-Taubah ayat 103 menyebutkan:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.”

Dalam ayat ini, zakat berfungsi sebagai pembersih harta dan jiwa. Kamu tidak hanya menunaikan kewajiban finansial, tapi juga melepaskan diri dari sifat kikir dan cinta dunia yang berlebihan.

3. Penerima Zakat yang Berhak

Surah At-Taubah ayat 60 menguraikan delapan golongan (asnaf) yang berhak menerima zakat:

  • Fakir
  • Miskin
  • Amil
  • Muallaf
  • Riqab (budak yang ingin merdeka)
  • Gharimin (orang berutang)
  • Fisabilillah
  • Ibnu Sabil

Menurut Imam Asy-Syafi’i dalam kitab Al-Umm, kelompok fakir dan miskin perlu diprioritaskan karena mereka adalah golongan yang paling rentan dalam masyarakat.

Dalil Zakat dalam Hadits Nabi

Berikut beberapa dalil Zakat dalam Hadits Nabi, antaralain:

1. Zakat sebagai Rukun Islam

Hadits riwayat Bukhari dan Muslim menegaskan:

“Islam dibangun atas lima perkara: syahadat, shalat, zakat, puasa Ramadan, dan haji.”

Zakat adalah fondasi utama dalam Islam. Karena itu, kamu perlu memahami bahwa mengingkari kewajiban ini termasuk tindakan yang sangat serius, bahkan bisa tergolong keluar dari Islam jika disertai penolakan terhadap prinsipnya.

2. Peringatan Keras Bagi yang Menahan Zakat

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang diberi harta oleh Allah lalu tidak menunaikan zakatnya, kelak hartanya akan berubah menjadi ular botak yang membelitnya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)

Hadits ini menjadi peringatan keras bagi siapa pun yang enggan menunaikan zakat padahal telah memenuhi syarat sebagai muzakki.

3. Zakat Fitrah

Dalam Hadits Ibnu Umar ra disebutkan:

“Rasulullah mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas budak dan orang merdeka, laki-laki dan perempuan, anak kecil dan orang dewasa dari kaum muslimin.” (HR. Bukhari-Muslim)

Zakat fitrah memiliki karakteristik khusus. Nisabnya tetap, dan waktu penunaian hanya terbatas di bulan Ramadan menjelang Idul Fitri.

Pendekatan Zakat dalam Fikih Kontemporer

Berikut penjelasan terkait pendekatan Zakat dalam Fikih Kontemporer, antaralain: 

  1. Zakat Profesi: Zakat ini dikenakan atas penghasilan rutin, dengan qiyas pada zakat hasil pertanian. Ulama seperti Yusuf Qaradawi mendasarkannya pada QS. Adz-Dzariyat: 19 sebagai bentuk adaptasi terhadap ekonomi modern.
  2. Zakat Perusahaan: Berdasarkan Fatwa MUI No. 3/2003, badan usaha wajib mengeluarkan zakat dari laba bersihnya jika telah mencapai nisab (85 gram emas), sesuai kaidah al-ghunmu bil ghurmi.
  3. Zakat Aset Digital: Menurut Dar al-Ifta Mesir (2020), aset digital seperti kripto dikenai zakat setahun sekali bila mencapai nisab 85 gram emas, dengan pendekatan zakat emas digital.

Dampak Sosial Ekonomi Zakat

Berikut beberapa dampak sosial ekonomi Zakat, antaralain:

  1. Mengurangi Kemiskinan: Zakat efektif menurunkan kemiskinan hingga 4,2% (BAZNAS 2024), sejalan dengan tujuan perlindungan harta dalam maqashid syariah.
  2. Mendukung UMKM: Lebih dari 2,3 juta UMKM mendapat pembiayaan syariah dari zakat produktif, sesuai hadis Nabi tentang menjaga pokok harta dan memberi hasilnya.
  3. Pendidikan dan Kesehatan: Sebanyak 32% dana zakat global digunakan untuk pendidikan dan layanan kesehatan, mendukung keadilan sosial dan kesejahteraan umat.

Baca Juga:

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Zakat

Berikut pertanyaan yang sering diajukan tentang Zakat, antaralain:

1. Apa saja manfaat zakat?

Zakat membersihkan harta dan jiwa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat ikatan sosial. Secara spiritual, zakat mendekatkan kamu kepada Allah SWT.

2. Mengapa umat Islam memberikan zakat atau sedekah kepada orang miskin?

Zakat dan sedekah diberikan untuk membantu meringankan beban orang miskin, memenuhi keadilan sosial, dan sebagai wujud ketaatan kepada perintah Allah.

3. Apa akibat dari orang yang tidak mau membayar zakat?

Menurut syariat, orang yang enggan membayar zakat bisa mendapatkan dosa dan kehilangan keberkahan harta. Dalam hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa harta yang tidak dizakati akan menjadi azab bagi pemiliknya.

4. Siapa saja orang yang harus membayar zakat?

Setiap muslim yang baligh, berakal, dan memiliki harta yang mencapai nisab serta haul wajib membayar zakat.

5. Apa itu nisab dan haul?

Nisab adalah batas minimum harta yang wajib dizakati, seperti 85 gram emas. Haul adalah jangka waktu kepemilikan harta selama satu tahun.

6. Berapa jumlah minimum uang tunai untuk membayar zakat?

Jumlah minimum tergantung harga emas saat ini. Misalnya, jika 85 gram emas bernilai Rp 100 juta, maka nisab zakat uang adalah Rp 100 juta.

7. Kapan saya wajib membayar zakat?

Zakat fitrah dibayar sebelum Idulfitri, sedangkan zakat mal dibayar setelah harta mencapai nisab dan haul.

8. Bagaimana cara membayar zakat jika Anda memiliki utang?

Kurangi harta dengan jumlah utang yang harus dibayar dalam waktu dekat, lalu hitung zakat dari sisa harta yang mencapai nisab.

9. Siapa yang bertanggung jawab mengumpulkan zakat?

Dalam Islam, amil zakat adalah pihak yang ditunjuk untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Di Indonesia, lembaga seperti Baznas memiliki peran ini.

Kesimpulan

Memahami dalil zakat secara menyeluruh bukan hanya memperkuat keyakinan kamu terhadap kewajiban ini, tetapi juga membantu kamu menunaikannya dengan lebih tepat dan berdampak. 

Baik dari Al-Qur’an, Hadits, maupun pandangan fikih kontemporer, dalil zakat menunjukkan bahwa zakat adalah ibadah yang menyentuh aspek spiritual dan sosial secara bersamaan. 

Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk membagikannya kepada teman atau keluarga. Kamu juga bisa tinggalkan komentar di bawah untuk berdiskusi atau berbagi pandangan seputar zakat dan implementasinya di era sekarang.

Referensi

Athif Amirudin Muhtadi
Athif Amirudin Muhtadi

Personal Blogger di ruminesia.id - Memiliki background pendidikan Ekonomi Syariah. Dengan pengalaman kerja sebagai Freelance Content Writer, Wordpress Developer dan SEO Specialist.

Articles: 442

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *